Sunday, October 26, 2025
spot_img

Gunakan Akal dan Potensi Ekonomi Umat sebagai Amanah Allah: Safari Dakwah MUI Sumatera Utara di Balige Ajak Umat Bangkitkan Ekonomi Halal dan Produktif

Balige, 25 Oktober 2025 — Dalam rangkaian Safari Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Toba, Dr. Akmaluddin Syahputra, M.Hum., bersama Dr. Ridwan Harahap menyampaikan pesan  tentang pentingnya menggunakan akal sebagai titipan Allah SWT yang paling berharga bagi manusia.

Dengan akal pikiran, manusia diberi kehormatan menjadi makhluk Allah yang istimewa sekaligus khalifah di muka bumi,” ujar Dr. Akmaluddin di hadapan jamaah. Ia menegaskan bahwa wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Iqra (bacalah), menjadi bukti nyata betapa Islam menempatkan akal dan ilmu pada posisi yang sangat mulia.

Menurutnya, banyak ayat dan hadis yang menegaskan keutamaan akal serta kewajiban menuntut ilmu agar manusia tidak kehilangan arah dalam mengelola amanah yang diberikan Allah. “Akal adalah cahaya yang membimbing manusia pada kebenaran, maka jangan biarkan ia padam karena kebodohan dan kemalasan,” ujarnya

Sebagai Direktur Pusat Pengembangan Wakaf Produktif (P2WP) MUI Sumut, Dr. Akmaluddin juga menyoroti pentingnya memikirkan ekonomi umat sebagai bagian dari tanggung jawab keislaman. Ia meneladankan sosok Rasulullah SAW sebagai figur sempurna yang bukan hanya nabi dan rasul, tetapi juga seorang entrepreneur yang sukses, demikian pula para sahabat beliau.

Dalam tausiyahnya, Dr. Akmaluddin mencontohkan kisah Usman bin Affan yang membeli Sumur Raumah di Madinah dari seorang Yahudi. “Awalnya pemilik sumur enggan menjual, namun dengan negosiasi yang bijak dan niat tulus untuk umat, Usman berhasil membeli lalu mewakafkannya untuk kepentingan masyarakat. Itulah wujud ekonomi berbasis iman dan kemaslahatan,” jelasnya.

Melihat konteks daerah Balige, Dr. Akmaluddin mengajak masyarakat untuk “membaca potensi” lokal yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi umat. Ia menilai ada dua potensi besar yang bisa digarap bersama

Pertama, produk khas Balige yakni kacang Siobuk yang memiliki cita rasa unik dan khas. “Produk ini sangat potensial untuk dikembangkan, disertifikasi halal, dan dipasarkan lebih luas. Terlebih pemilik usahanya adalah seorang Muslim, sehingga penguatan sertifikasi halal akan memberi nilai tambah bagi umat,” ujarnya.

Kedua, wisata halal di kawasan Danau Toba, yang menurutnya menyimpan peluang besar bagi pengusaha Muslim. “Ternyata ada dua pelaku usaha Muslim yang memiliki lokasi wisata di pinggir Danau Toba. Ini potensi luar biasa yang perlu diperhatikan dan disokong bersama oleh umat serta MUI,” tambahnya.

Dr. Akmaluddin menutup tausiyahnya dengan ajakan agar umat Islam Balige tidak sekadar menjadi penonton di tanah sendiri, tetapi menjadi pelaku utama dalam ekonomi lokal berbasis nilai-nilai Islam. “Gunakan akal, ilmu, dan iman untuk membangun peradaban ekonomi yang berkah. Inilah bentuk nyata dari tugas kekhalifahan yang Allah amanahkan kepada kita,” pungkasnya

Related Articles

Stay Connected

4,203FansLike
3,912FollowersFollow
12,100SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles