Saturday, October 4, 2025
spot_img

MENCINTAI ALLAH, RASULULLAH, DAN JIHAD DI JALAN ALLAH[1]

muisumut.or,id, Medan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر 9* الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لاإله الا الله والله اكبر ولله الحمد.

الحمد لله الذى جعل ايام الاعياد ضيافة لعباده الصالحين. وجعل فى قلوب المسلمين بهجة وسرورا. اشهد ان لاإله لا الله الذى جعل الجنة صيافة كبيرا. واشهد ان سيدنا ومولانا محمدا عبده ورسوله الداعى الى تلك الضيافة جميع العالمين. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه وكل عبد الى طاعة الله مجاحدين. أما بعد فيآعبادالله اتقوا الله قد أفلح من تزكى وذكراسم ربه فصلى

Hari ini kita dan kaum muslim sedunia kembali merayakan Idul Fitri 1440 dengan perasaan syukur kehadirat Allah Swt. Kita merayakan suatu kemenangan dari perjuangan besar selama sebulan penuh dibulan yang agung penuh berkah.  Kita sambut dan kita rayakan Idul Fitri ini dengan takbir, tahmid, dan taqdis sebagai pengakuan kita terhadap kebesaran dan kekuasan Allah Swt. Tuhan yang Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi-Nya, kita sambut dan kita rayakan hari yang mulia ini dengan ruku’ dan sujud/shalat Idul Fitri, sebagai pernyataan syukur kita terhadap rahmat dan nikmatNya, dengan penuh kekhusukan dan keihklasan

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd

Marilah dari lubuk hati kita yang paling dalam senantiasa bersyukur, pada pagi ini kita semua masih dikaruniai umur panjang, dapat menyaksikan hari Raya Idul Fitri, yang merupakan momentum dimana umat Islam telah kembali pada kesucian dari kotoran-kotoran dosa yang telah diampuni oleh Allah Swt, sekan-akan mereka baru dilahirkan ibunya. Tanpa terasa sebulan sudah kita melaksanakan ibadah Ramadhan, disiang hari kita berpuasa, dan dimalam hari melaksanakan qiyamul lail serta tadarus alQur’an, dan di akhir Ramadan kita diwajibkan untuk suatu perbuatan yang punya makna sosial yang mendasar, yaitu mengeluarkan zakat fitrah terhitung pada awal malam  Syawal hingga selesai shalat Id ini, sebagai pembersih bagi kita yang berpuasa dan sabagai makanan bagi orang-orang miskin.

Rasulullah Saw bersabda:

عن إبن عباس رضى الله عنه قال: فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكات الفطر طهرة للصائم وطعمة للمساكين فمن ادا ها قبل الصلاة فهى زكاة مقبولة ومن اداها بعد الصلاة فهى صدقة من الصدقات.

Artinya: Dari Ibnu Abbas, ia berkata: telah diwajibkan oleh Rasulullah Saw. Zakat fitrah sebagai pembersih bagi yang berpuasa dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang membayar zakat sebelum shalat Id, maka ia termasuk zakat yang  afdhal, dan barang siapa yang mengeluarkannya setelah shalat Id maka zakat itu sebagai zakat biasa yang tidak afdal. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Kita baru saja selesai melaksanakan ibadah puasa yang mengandung efek dan hikmah paripurna, yang menempa jiwa kita menjadi teguh dan kuat membentuk watak, disiplin dan siaga, laksana seorang prajurit yang bertempur dimedan juang. Kita telah kembali dari front sebagai pemenang atau pahlawan. Karena kesyukuran dan kegembiraan itulah kita mengucapkan kata-kata:

تقبل الله منا ومنكم من العائدين والفائزين

Di dalam rangkaian kata-kata itu terkandung do’a dan pengharapan, mudah-mudahan amal ibadah kita diterima Allah dan kita termasuk dalam barisan orang-orang yang kembali dari medan juang sebagai kesatria atau lulus dari latihan dengan nilai yang terbaik.

Idul Fitri mempunyai relevansi yang tinggi dengan ibadah puasa. Tidak akan ada Idul Fitri apabila tidak ada puasa, ibadah puasa di antaranya mengandung nilai dimensi kekhalifahan bagi manusia.

Manusia sesuai fitrahnya sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini mempunyai tugas suci yaitu memakmurkan bumi dengan segala isinya, menegakkan kebenaran, keadilan dan melaksanakan kebajikan. Allah berfirman dalam surah al Hud ayat 61

هو أنشأكم من الأرض واستعمركم فيها فاستغفروه ثم توبوا اليه إن ربى قريب مجيب.

Artinya: …. Dia telah menciptakan manusia dari muka bumi/tanah, dan menugaskan kamu menjadi pemakmur bumi, mohon ampunlah kepada Allah sesungguhnya Tuhanmu amat dekat rahmatNya lagi Maha memperkenankan doa hambaNya.

Sebagai kahlifah Allah, yaitu pemegang amanat Allah, manusia berkewajiban menumbuh kembangkan potensi bumi, baik yang berupa potensi  materi, nabati, maupun hewani.

Dengan ilmu pengetahuan dan teknologinya manusia mengadakan penelitian, penemuan dan pengolahan atas segala potensi materi nabati dan hewani untuk selanjutnya manusia masih berkewajiban menyelenggarakan distribusi dan amal kebajikan supaya terwujud pemerataan dan kesejahteraan kehidupan bangsa.

Dengan mewujudkan dan meningkatkan pemerataaan kesejahteraan kehidupan itu, diperlukan batin manusia untuk mencegah dan menahan kecendrungan yang serba melampaui batas. Disnilah hikmah shaum atau puasa yang dilaksanakan oleh orang-orang yang beriman untuk mampu mengendalikan diri dan meredam kecendrungan kepada perbuatan yang melampai batas sehingga menghambat, mengganggu bahkan mengancam pemerataan, kesejahteraan kehidupan bangsa. Dengan puasa mudah-mudahan penyelewangan-penyelewengan dapat kita hindari dan kita berantas. Hal ini mutlak untuk dilaksanakan karena penyelewengan atau yang kita kenal dengan KKN tidak hanya milik pejabat, tapi sudah menjadi penyakit kanker yang amat berbahaya dalam masyarakat.

Justru dengan ibadah puasa itu orang-orang yang beriman lebih memiliki kepedulian sosial dan rasa kebersamaan dan tumbuh berkembangnya rasa senasib sepenanggungan, seaib semalu, sedingin setawar dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat.

Pihak yang kuat bisa merasakan denyut jantung dan detik nadi pihak yang lemah, sehingga pihak yang lemah merasa mendapat kepedulian dari pihak yang kuat. Hidup tidak terasa sendiri, hidup terasa bahagia dengan saling tolong-menolong, seperti firman Allah

وتعاونو على البر والتقوى ولاتعونوا على الاثم والعدوان

Artinya: Bertolong-tolonglah kamu untuk kebaikan dan ketaqwaan dan jangan kamu bertolong-tolongan untuk dosa dan permusuhan.

Demikian hakikat kesejahteraan ummat merupakan jalinan pihak yang lemah, dengan pihak yang kuat. Orang-orang yang beriman sebagai pihak yang kuat, tidak merasa dirugikan oleh pihak yang lemah, karena dirinya dengan segala yang dimilikinya menjadi milik Allah.

Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 111:

ان الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة.

Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang orang yang beriman diri dan harta mereka sesungguhnya bagi mereka adalah Surga”

Harta yang mereka infaqkan menjadi lebih berkah, berkembang dan bermanfaat tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk masyarakatnya. Dia merasa Allah telah meridhoinya dan seluruh jiwa raganya telah diserahkannya kepada Allah, termasuk kekayaan dan harta bendanya juga telah menjadi kendali Allah, apa yang diminta Allah untuk dikeluarkan dia dengan senang hati mengeluarkan dan mendorong orang yang mampu untuk mengeluarkan zakat, infaq, sedekah, wakaf baik yang wakaf benda tidak bergerak maupun wakaf produktif melalui uang perlu digerakkan dimasyarakat, terutama oleh pemerintah karena masyarakat akan mentauladani pimpinannya atau pemerintah.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walilla Ilhamd

Apabila kita membuka lembaran lembaran Al Qur’an terdapat 86 kali kata maal (harta) tercantum dalam berbagai bentuk. Penggunaan sekian banyak kata itu menunjukkan bahwa harta adalah suatu yang penting. Pada umumnya kata maal dinisbahkan kepada kelompok, seperti Amwalahum (harta mereka), Amwalukum (harta kamu), Amwalana (harta kami). Hal ini menunjukkan bahwa harta harus ditunjukkan untuk kepentingan kelompok dan diarahkan bagi kemaslahatan umum atau dengan kata lain harus mempunyai fungsi sosial.

Fungsi sosial tersebut semakin terasa pentingnya apabila disadari bahwa sesama mukmin adalah bersaudara. Persaudaraan ini menuntut solidaritas. Yang intinya adalah menyerahkan tanpa menanti imbalan dan memberi tanpa menunggu permintaan, karena demikian itulah hubungan persaudaraaan yang hakiki

Rasulullah Saw bersabda:

لا يؤمن احدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

Arinya: Tidak sempurna iman seseorang dari kamu sehingga ia menyukai bagi saudaranya apa yang ia sukai bagi dirinya. (HR Ahmad, Bukhari dan Tirmizi)

Allhu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillailhamd

وابتغ فيما آتاك الله الدار الآخرة ولا تنس نصيبك من الدنيا

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) dunia” (Al Qashas ayat 77)

Untuk mencapai semua keadaan itu, harus dengan kerja keras dan bekerja dengan cerdas sebagaimana sabda Rasul :

إعمل لدنياك كأنك تعيش أبدا. واعمل لأخرتك كأنك تموت غدا.

Artinya: Bekerjalah untuk kepentingan (kesejahteraan) duniamu, seolah-oleh engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu, seolah-olah engkau akan mati esok pagi”

Begitu pentingnya nilai dan makna bekerja bagi kehidupan muslim, sampai-sampai Nabi Muhammad SAW berdoa agar dilindungi dari sifat malas: Allahuma Inni A’uzubika minal kasal, Ya Allah aku berlindung kepadamu dari sifat malas. Malas akan mengakibatkan kebodohan, kebodohan akan menciptakan kemiskinan, dan kemiskinan akan mengakibatkan kelemahan. Sedangkan umat yang dicintai Allah adalah umat yang kuat. Sabda nabi Muhammad Saw:

المؤمن القوى خير واحب الى الله من المؤمن الضعيف

Artinya: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah, ketimbang mukmin yang lemah.

Allau Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillailhamd

Untuk menjadi sorang mukmin yang kuat maka dihari yang fitrah ini marilah kita kembali menanamkan kepada diri kita dan generasi penerus kita untuk lebih mencintai Allah, mencintai Rasulullah, dan mencintai jihad di jalan Allah. Mari kita jadikan setiap hembusan nafas kita adalah jihad. Mari kita jadikan setiap langkah kita adalah jihad. Sebagaimana firman Allah dalam surat at taubah:24

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq. (QS. At-Taubah: 24).

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan bahwa ayat ini merupakan dalil yang kuat tentang wajibnya mencintai Allah dan rasul-Nya, serta mendahulukan keduanya di atas kecintaan terhadap suatu apapun, serta dalil adanya ancaman bagi siapa yang lebih mendahulukan perkara lain seperti yang tersebut dalam ayat, dari pada cintanya kepada Allah dan rasul-Nya serta jihad fi sabilillah.

Allah Ta’ala dalam ayat ini menempatkan jihad pada urutan ketiga, karena jihad merupakan sebuah amalan yang sangat urgen dalam Islam. Agama ini bisa terjaga dan kehormatan kaum muslimin bisa terpelihara adalah karena adanya jihad. Oleh karena itu mendahulukan cinta terhadap jihad setelah Allah dan rasul-Nya menjadi tuntutan bagi setiap muslim.

Para salaf adalah generasi yang paling banyak mencontohkan prinsip tersebut, bagaimana mereka lebih mendahulukan cinta mereka kepada Allah, rasul dan jihad ketimbang yang lainnya. Salah satunya adalah kisah sedekah Abu Bakar sebelum perang Tabuk,  beliau  infakkan seluruh harta benda serta tak meninggalkan apapun untuk keluarganya kecuali Allah dan rasul-Nya. Seorang Handhalah juga pernah melakukan pengorbanan yang tak kalah haru, ia rela melepaskan pelukan istrinya di malam pertama dan lebih memilih mengangkat senjata untuk berperang. Semua ini tidak akan terjadi kecuali karena teramat besar cintanya kepada Allah, Rasulullah, dan Jihad di jalan Allah.

Krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan sekarang ini, penduduk miskin semakin hari semakin bertambah, angka pengangguran semakin  meningkat. Simiskin yang hidupnya menggantungkan diri dari kasih sayang orang lain, siyatim piatu yang sedu sedan di gubuk-gubuk kumuh memikirkan derita yang berkepanjangan. Mungkin dihari yang bahagia ini ada diantara mereka yang termenung berurai air mata melihat anak seusianya bergembira melonjak-lonjak dengan pakaian baru, sepatu baru pemberian ibunya, namun si yatim dan si miskin menangis dengan pakaian kumal sambil tafakkur dan berfikir “kalaulah ayah bundaku masih hidup sekarang barang kali tidak demikian nasib ini”. Sambil mencoba menghibur diri dan berharap barangkali ada orang yang berpunya dan menolong aku menjadi anak asuhnya, yang akan menyekolahkanku dan melanjutkan pendidikan, melindungi dari kelaparan dan memberikan aku pakaian yang menyenangkan.

Allah berfirman dalam surrah Al Ma’un ayat 1-3

أرأيت الذى يكذب بالدين , فذالك الذى يدع اليتيم, ولا يحض على طعام المسكين.

Artinya: “tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Dalam mengatasi kemiskinan tidak bisa hanya setengah-setengah saja, Kita tidak hanya butuh kerja keras tapi juga memerlukan bekerja dengan cerdas, Umat Islam harus berani menggagas ide ide cemerlang untuk kesejahteraan umat, dan untuk dapat menghasilkan ide ide tersebut kita harus meningkatkan sumber daya manusia kita. peningkatan sumber daya manusia menjadi suatu yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan. Karena kualitas manusia yang rendah menciptakan  kebodohan, dan kebodohan mengakibatkan kemiskinan.  

Allahu Akbar Allahu Akbar walillhilhamd

Salah satu gagasan cerdas adalah adalah jihad ekonomi, bukankah Rasulullah saw selalu membangun pasar setelah membangun masjid. Bukankah Rasul kita seorang pedagang tangguh, bukankah beliau berpesan dari 10 pintu rizki 9 dari padanya adalah berdagang.

Oleh sebab itu berbelanja di warung sebelah janganlah hanya menjadi wacana semata, berbelanja di tempat tempat muslim janganlah hanya menjadi ucapan tanpa tindakan, Islam memiliki konsep harta yang sangat jelas, ada infak, sedekah, zakat, hibah, dan wakaf. Umat Islam harus pandai menempatkan konsep konsep ini. Untuk orang yang sangat membutuhkan saat itu juga kita harus memakai konsep sedekah, untuk kewajiban terhadap harta kita kita memakai konsep zakat, dan untuk pembrdayaan umat umat Islam harus memakai konsep wakaf.

Rasulullah SAW pada tahun ketiga Hijriyah mewakafkan ketujuh kebun kurma di Madinah; diantaranya ialah kebun A’raf Shafiyah, Dalal, Barqah dan kebun lainnya.menurut pendapat sebagian ulama mengatakan bahwa yang pertama kali melaksanakan syariat Wakaf ialah Umar bin Khatab. Pendapat ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar ra. Ia berkata:Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “Bahwa sahabat Umar ra, memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian Umar ra, menghadap Rasulullah SAW untuk meminta petunjuk, umar berkata: “Hai Rasulullah SAW, saya mendapat sebidang tanah di Khaibar, saya belum mendapat harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku?” Rasulullah SAW bersabda: “Bila engkau suka, kau tahan (pokoknya) tanah itu, dan engkau sedekahkan (hasilnya), tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwariskan.

Abu Thalhah mewakafkan “Bahaira” kebun kesayangannya Abu Bakar yang mewakafkan sebidang tanahnya di Makkah yang diperuntukkan kepada anak keturunannya yang datang ke Makkah. Ali bin Abi Thalib mewakafkan tanahnya yang subur. Mu’ad bin Jabal mewakafkan rumahnya, yang populer dengan sebutan “Dar Al-Anshar”. Kemudian pelaksanaan wakaf disusul oleh Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Zubair bin Awwam dan Aisyah istri Rasulullah SAW.

Nabi juga mewakafkan perkebunan Mukhairik, yang telah menjadi milik beliau setelah terbunuhnya Mukhairik ketika perang Uhud. Beliau menyisihkan sebagian keuntungan dari perkebunan itu untuk member nafkah keluarganya selama satu tahun, sedangkan sisanya untuk membeli kuda perang, senjata dan untuk kepentingan kaum Muslimin.

Sahabat Usman bin Affan juga mewakafkan sumur yang airnya digunakan untuk member minum kaum Muslimin. Sebelumnya, pemilik sumur ini mempersulit dalam masalah harga, maka Rasulullah menganjurkan dan menjadikan pembelian sumur sunah bagi para sahabat. Beliau bersabda, “Barang siapa yang membeli sumur Raumah, Allah mengampuni dosa-dosanya” (HR. An-Nasa’i). dalam hadis ini beliau menjanjikan bahwa yang membelinya akan mendapatkan pahala yang sangat besar kelak di surge. Karena itu, Utsman membeli sumur itu dan diwakafkan bagi kepentingan kaum Muslimin.

Allahhu Akbar Allahu Akbar, walilhilhamd

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah

Kalau kita membaca sejarah bahwa wakaf pada masa sahabat lebih banyak diperuntukkan untuk hal yang produktif. Khatib tidak menyatakan  bahwa wakaf untuk masjid dan kuburan tidak baik. Tentu semua wakaf akan menjadi pahala jariah bagi pewakifnya. Namun saat ini perekonomian umat sedang membutuhkan orang orang yang mau mewakafkan hartanya untuk pemberdayaan ekonomi. Maka jalan satu satunya yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat adalah dengan konsep wakaf produktif.

Dalam hal ini Majelis Ulama Indoneia Provinsi Sumut telah melakukan langkah kecil dengan mencontoh paradigma yang diterapakan oleh Rasulullah dan para sahabat. Dengan mendirikan usaha yang berbasis wakaf produktif melalui uang. Mimpi ke depan adalah setiap keuntungan dari wakaf produktif akan dikumpulkan dan dibelikan aset. Jika kita memliki 100 gerai bisinis yang berstatus wakaf maka kita akan bisa membeli SPBU yang bertsatus wakaf, yang pada akhirnya kita akan memiliki rumah sakit yang melayani umat Islam dengan gratis tanpa harus membayar apapun.

Oleh sebab itu, kepada umat Islam di manapun berada, marilah menyisihkan sebahagian rizki yang Allah berikan kepada kita untuk menjadi penggerak wakaf produktif melalui uang dengan mendirikan gerai gerai bisnis yang berbasis wakaf produktif. Hal ini tentu mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilaksanakan, Hal ini hanya bisa kita capai dengan kebersamaan dan pertolongan Allah swt., bukankah Allah telah berfirman dalam surat Muhammad

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ (٧) وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْسًا لَهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ (٨) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ (٩)

Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian. Adapun orang-orang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (al-Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad: 7-9)

بارك الله لى ولكم فى القرآن الحكيم ونفعنى واياكم بالآيات والذكر الحكيم, وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم. واوصيكم ونفس على طاعة الله ورسوله فى كل وقت لعلكم ترحمون. فاستغفرالله العظيم لى ولكم ولولدى ولوالديكم وللمسلمين وللمسلمات وللمؤمنين وللمؤمنات فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم.

Khutbah II

الله اكبر 7   ولله الحمد

الحمد لله بين الحلال, والحرام فى كتابه الكريم , وارشد الخلق الى العمل الصالح والخير العظيم, وانهم علي عباده المخلصين بالتوفيق, وهداهم الى الصراط المستقيم, فاتبعوالدين وتمسكوا بسنة النبي الاميين. وأشهدان لاإله إلا الله, واشهد ان محمد رسول اللهز اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله واصحبه الذين أقاموا شعائر الدين, إتقوا الله لعلكم ترحمون.

الله اكبر 3   ولله الحمد

معاشر المسلمين حفظكم الله

Dalam khutbah ke II ini marilah kita meningkatkan kualitas akhlaq masyarakat, di samping meningkatkan kualitas iman, ilmu dan amal dengan jalan menumbuh kembangkan silaturrahim dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan kewajiban dalam syari’at Islam bermakna pula meningkatkan moral bangsa.

Mewujudkan silaturrahim dalam kehidupan bermayarakat marhamah dan bangsa marhamah, masyarakat dan bangsa yang diikat oleh tali menali rahmat, tali menali kasih sayang yang berpangkal dari isi lubuk jiwa yang paling dalam, yaitu berkarya pembangunan yang dijiwai oleh pengabdian dan rela berkorban karena Allah sematAkhirnya Ramadan telah meninggalkan kita semua, sebagai bukti kita bahwa kita adalah insan binaan Ramadhan adalah menjadi insan yang berkualitas paripurna. Laut boleh berombak dan bergelombang pasang, namun insan Ramadhan tak pernah tenggelam oleh kemajuan zaman. Angin boleh berhembus kencang, tapi insan Ramadhan tak akan pernah  bimbang dan ragu dalam menegakkan kebenaran, Bahkan sekalipun krisis tak kunjung surut, insan binaan Ramadhan tak pernah akan saggup melihat dan rela membiarkan saudara-saudara kita menahan perut yang kian susut.

إن الله وملئكبته يصلون على النبى يايهاالذين أمنو صلوا عليه وسلموا تسليما, اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله سيدنا محمد كماصليت على ابراهيم فى العلمين إنك حميد مجيد, اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنا الاحياء منهم والاموات

Ya Allah, pada pagi yang bahagia ini, kami bersembah di hadiratMu memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan kami, dosa kedua ibu bapak kami dan seluruh kaum muslimin, baik yang masih hidup maupun yang telah mendahului kami. Kami menyadari bahwa selama ini tiada hari yang kami lewati tanpa luput dari kesalahan, baik dikarnakan  kekhilafan maupun kelemahan kami. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami memohon ampun dan maghfirah kepadaMu.

Ya Allah Tuhan yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun yang sangat cinta kepada hamba yang minta ampun, ampunilah dosa dan noda kami, keteledoran kedua orang tua kami, kekhilafan para pemimpin kami seluruh kaum muslimin dan muslimat. Terimalah ibadah kami. Tingkatkanlah iman dan taqwa kami agar kami dapat meningkatkan partisipasi kami dalam meningkatkan pemerataan kesejahteraan bangsa kami.

Ya Allah Tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang, pada saat ini bangsa kami masih dihadapkan pada berbagai masalah rumit dan sangat mempengaruhi kehidupan kami. Tiada harapan yang paling agung dari kami, semoga atas rahmat dan kemuliaanMu, kiranya kami dapat melepaskan diri dari belitan masalah yang menyusahkan kami ini. Oleh karena itu ya Allah, berilah kami kekuatan sehingga mampu menghadapinya dengan ketabahan dan tanpa kehilangan keseimbangan. Beri pula kepada pemimpin kami, agar mereka senantiasa memiliki pemikiran yang  jernih dan strategis, sehingga mampu mengatasi masalah demi masalah tanpa menimbulkan dampak negatif bagi agama, bangsa, dan Negara kami.

Akhirnya ya Allah, berikanlah kami kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan berilah kami akhir hidup yang baik, husnul khatimah, sebagai gerbang menuju kehidupan akhirat yang baik, sehingga kami dapat memasuki syorga yang Engkau janjikan.

للهم اجعل بلدتنا هذا بلدا آمنا مطمئنا

ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار والحمد لله رب العالمين

الله اكبر, الله اكبر, الله اكبر, ولله الحمد

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


[1] Disampaikan dalam khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1440 H di Masjid Safiatul Amaliyah

[2] Dosen Fakultas Syari’ah UIN Sumatera Utara

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

4,203FansLike
3,912FollowersFollow
12,100SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles