Medan – muisumut.or.id 26 Februari 2025 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara (Sumut) melalui UPZ MUI Sumut resmi melepas sejumlah dai untuk bertugas di berbagai wilayah minoritas. Misi utama mereka adalah dakwah dan pemberdayaan umat, dengan fokus pada pembinaan ekonomi masyarakat serta perbaikan sistem administrasi dan laporan keuangan masjid.
Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Sumut menekankan bahwa para dai yang diutus merupakan perpanjangan tangan MUI dalam upaya membangun peradaban Islam yang lebih baik di daerah-daerah yang membutuhkan. Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan program ini untuk pembinaan wilayah minoritas di Sumut.
“Selamat bertugas sebagai duta dakwah UPZ MUI Sumut di wilayah minoritas. Curahkan ilmu dan bimbingan kepada masyarakat setempat, karena kalian adalah harapan bagi mereka,” ujarnya.
Ketua UPZ MUI Sumut, Kh. Akhyar Nasution, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi masjid-masjid di wilayah minoritas yang menjadi titik awal dakwah. Ia menekankan perlunya perhatian dan perbaikan agar masjid dapat berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang lebih baik.
“Masjid-masjid di wilayah yang ditempatkan para dai benar-benar memprihatinkan dan sudah seharusnya diperhatikan. Keberadaan dai tidak hanya untuk membimbing umat secara spiritual, tetapi juga untuk membangun sarana ibadah yang lebih layak bagi masyarakat,” jelas Kh. Akhyar.
Sebelum diberangkatkan, para dai telah mendapatkan pembekalan yang menekankan pentingnya metode dakwah yang lembut dan penuh hikmah. Sekretaris UPZ MUI Sumut, Ustadz Dr. Tohir Ritonga, Lc., M.A., mengingatkan pesan Rasulullah kepada Mu’adz bin Jabal: “Yassirū wa lā tu‘assirū” (permudah, jangan persulit).
Program ini juga mencakup pendampingan ekonomi berbasis syariah. Bendahara UPZ MUI Sumut, Prof. Dr. Saparuddin Siregar, M.A., menegaskan bahwa para dai harus mampu membimbing masyarakat agar lebih mandiri secara ekonomi.
“Dakwah kalian bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga solusi bagi kesejahteraan umat. Kemandirian ekonomi harus menjadi bagian dari dakwah, sehingga umat Islam di wilayah minoritas tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga secara finansial,” ungkapnya.
Di antara para dai yang diberangkatkan adalah Hanafi yang bertugas di Sei Bingei (Langkat) dan Darmansyah yang ditempatkan di Sembahe (Deli Serdang). Mereka diharapkan dapat menjadi cahaya bagi masyarakat setempat.
“Besok, kita langsung turun ke lapangan dan menyerahkan tanggung jawab kepada masyarakat. Jadilah cahaya bagi mereka, karena dakwah ini adalah ladang amal yang InsyaAllah membawa keberkahan,” pungkas Ustadz Tohir.
Keberangkatan para dai ini didukung oleh BAZNAS dan lembaga terkait lainnya sebagai bagian dari program pemberdayaan umat yang berkelanjutan. MUI Sumut juga berencana melakukan kunjungan dan evaluasi pada pertengahan Ramadan untuk memantau perkembangan di lapangan.