Sunday, October 5, 2025
spot_img

Isra Miraj, Umat Islam Harus Yakin

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Lubabah, aku pernah mendrngar Aisyah RA menceritakan bahwa Rasulullah Saw membaca surat al Israa dan az Zumar pada setiap malam

muisumut.or.id, Pada setiap tanggal 27 Rajab, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim selalu melaksanakan peringatan, bahkan dijadikan hari libur nasional. Di tahun 1444 Hijriah ini terjadi pada hari Sabtu 18 Februari 2023. Isra dan Miraj merupakan merupakan salah satu peristiwa yang cukup bersejarah bagi kaum Muslim, karena pada saat itulah Allah SWT mewajibkan sholat lima waktu.

Peristiwa ini dikuatkan oleh Alquran dalam Surat Al Isra ayat 1 :


سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: “Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui.”

Dalam Tafsir Ibnu Kasir ketika menafsirkan ayat ini mengatakan bahwa Allah Swt memuji diri-Nya sendiri, mengagungkan kedudukan-Nya, karena kekuasaan-Nya atas apa yang tidak dikuasai oleh siapa pun selain Dia.

Banyak literatur yang menyampaikan peristiwa Isra dan Miraj terkait kepada tahun kesedihan (amul huzn) yaitu, sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan kepada Kekasihnya (Nabi Muhammad saw) karena ditinggal oleh dua orang tercintanya yaitu Khadijah Sang Istri dan Abu Thalib Sang Paman, peristiwa ini tepatnya terjadi pada tahun ke – 11 dari kenabian (Nabi SAW saat itu berumur 51 tahun)

Isra dan Miraj sendiri memiliki arti kata masing-masing, yaitu :
الإِسْــــــــرَاءُ : هُوَ تَوَجُّهُ النَّبِيِّ ﷺ لَيْــــــــــلًا مِنَ الْمَسْــجِدِ الْحَـــرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصٰى

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha.
الـمِعْـــــرَاجُ : هُوَ صُعُوْدُ النَّبِيِّ ﷺ إِلَى الْعَالَـمِ الْعُلْوِيِّ وَ فِيْهِ فُرِضَتِ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ

Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke alam yang paling tinggi ( Sidratul Muntaha) dan di sanalah sholat lima waktu diwajibkan.

Nabi Muhammad Saw Pergi dari Masjidil Haram menuju Masjid Al-Aqsha menggunakan Buraq, ketika telah sampai di Masjid Al-Aqsha Nabi terlebih dahulu shalat dua rakaat bersama seluruh nabi dan rasul terdahulu beserta malaikat-malaikat yang diimami beliau sendiri.

Rarulullah Isra dan Mikraj dengan Ruh dan Jasad

masalah ini ada beberapa pendapat ulama’ :

  1. Pendapat Muawiyah, ”Aisyah, al Hasan dan Ibnu Ishaq bahwa Rasulullah Isro’ Mi’raj hanya dengan “ruh”nya saja, sedangkan tubuhnya tetapi tubuhnya tetap di tempat tidur dan melalui mimpi, karena mimpi para nabi adalah haq. Pendapat ini berdasarkan al-Qur’an surat al-Isra’ ayat : 60, “……. Dan tidak kami jadikan mimpi yang kami perlihatkan kepadamu kecuali sebagai fitnah ( cobaan ) kepada manusia ….“
  2. Pendapat jumhur ( mayoritas ) ulama’ : bahwa Isra’ Mi’raj Rasulullah dengan “ruh dan jasad”. Dalam hal ini ada beberapa alasan
  1. Firman Allah surat al-Isra ayat pertama’ menjadi argumentasi yang kuat dalam hal ini, apabila peristiwa Isra Miraj hanya melalui mimpi, maka ia akan menyelisihi firman Allah QS. al-Isra’, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
  2. Firman Allah “ Maha suci Allah yang menjalankan “abdihi”. Kata ‘abdihi’mengandung arti ruh dan jasad, bukan hanya ruh saja. Jika hanya ruh yang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj, maka akan berlawanan dengan kalimat “bi ‘abdihi” yang ada dalam ayat tersebut di atas. Kata “ bi ‘abdihi ” di sini sekaligus menjadi penolakan sebagian orang bahwa perjalanan malam hari Rasulullah Saw ini hanya terjadi dengan ruhnya saja tanpa jasad, padahal kata “abd” (hamba) dipakai untuk ruh beserta jasadnya sekaligus, sehingga tidak ada orang yang mengatakan ruh itu sebagai “abd” atau jasad yang tidak ber-ruh sebagai “abd“ Jika yang dimaksud ruhnya saja niscaya disebutkan dengan ‘ruhihi’.
  3. Dalam beberapa hadits Nabi disebutkan dengan kisah pertemuan Rasulullah dengan kabilah Quraisy yang sedang pergi ke Palestina.
  4. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah mukjizat. Kalau hanya dengan ruhnya saja banyak orang bisamelakukan, tentu tidak aneh lagi, sedangkan mukjizat adalah kejadian yang di luar kebiasaan manusia yang dianugerahan Allah kepada para nabi.
  5. Waktu kejadian Isra’ Mi’raj Muawiyah masih kafir dan ‘Aisyah masih kecil. Maka akurasi pendapat keduanya msih diragukan. (Tafsir al Qurthubi tentang surat al-Isra’ ayat : 1, kitab Al Syifa’ lil Qodli ‘Iyadh)

Kesimpulannya, Isra’ Mi’raj Rasulullah bukan mimpi dan juga bukan hanya dengan ruhnya saja, tetapi dalam keadaan sadar dengan jasad dan ruhnya karena ini mukjizat yang tidak mungkin ada orang yang bisa menirunya

dikutip dari berbagai sumber

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

4,203FansLike
3,912FollowersFollow
12,100SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles