muisumut.or.id., Medan, Sabtu, 19 Oktober 2024, Bidang/Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Sumatera Utara menggelar pengajian rutin dengan narasumber Dr. KH. Arso, SH, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MUI Sumatera Utara. Kegiatan yang diadakan di Aula MUI Sumatera Utara ini dihadiri oleh sekitar 130 peserta. Tema yang dibawakan adalah “Menanamkan Rasa Cinta (Mahabbah) kepada Allah dalam Kajian Akhlak Tasawuf.”
Dalam ceramahnya, Dr. KH. Arso mengutip Surat Ali Imran ayat 14, yang menjelaskan bahwa kecintaan manusia terhadap hal-hal duniawi seperti wanita, anak-anak, dan harta benda merupakan naluri dasar manusia, namun sesungguhnya cinta yang tertinggi haruslah kepada Allah SWT. Beliau juga merujuk kepada tafsir M. Quraisy Shihab dalam Al-Mishbah yang menegaskan bahwa kecintaan kepada dunia ini seharusnya tidak melebihi cinta kepada Sang Pencipta.

KH. Arso juga mengutip kata-kata Syeikh Ahmad Athailah dalam Al-Hikam, bahwa mengenal Allah (makrifat) adalah langkah awal menuju cinta sejati kepada-Nya. Beliau menjelaskan bahwa makrifat adalah keadaan di mana seseorang dapat melihat dan merasakan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya di alam semesta. Hal ini membawa seseorang semakin dekat kepada Allah dan menjadikannya hamba yang mencintai Allah melebihi apapun.
Lebih lanjut, Dr. Arso menjelaskan bahwa seorang hamba yang telah mencapai tingkatan cinta kepada Allah (mahabbah) tidak akan mengutamakan apapun selain-Nya. Cinta yang demikian akan membuat seseorang senantiasa berserah diri kepada Allah, bahkan merasakan halawatul iman atau manisnya iman, seperti yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.
Beliau juga mengingatkan pentingnya memanifestasikan cinta kepada Allah melalui perbuatan nyata. Menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, cinta kepada Allah harus diwujudkan dalam perilaku dan amal perbuatan, bukan sekadar ucapan lisan. Dr. Arso menekankan bahwa seorang hamba yang benar-benar mencintai Allah akan senang menyebut nama-Nya, selalu rindu kepada-Nya, serta siap menerima ujian dan cobaan dengan penuh keikhlasan.
Sebagai penutup, beliau memberikan beberapa kiat untuk menanamkan rasa cinta kepada Allah, di antaranya adalah selalu bertaubat, memperbanyak zikir, menyucikan diri, serta mencari ridho Allah dengan cara menjauhi segala perbuatan yang dibenci-Nya.






