muisumut.or.id, Komisi Fatwa MUI Sumatera Utara menggelar Muzakarah terkait peristiwa di Palestina, menghadirkan dua narasumber yakni Dr. Ahmad Zuhri, LC, MA (pakar Tafsir Sumatera Utara) dan Andi Poerbo, S.Ag (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina, pada Ahad 20 Oktober 2023 di Aula MUI Sumatare Utara, jalan Majelis Ulama/Sutomo Ujung No.3 Medan. Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Akmaluddin Syahputra ini juga disiarkan secara langsung melalui Televisi Streaming MUI Sumut
Dr. Zuhri dalam muzakarah ini menyampaikan Tafsir surat al Isra ayat 4 sampai 7, demikian paparan makalah beliau dimuat secara lengkap
وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا
Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab “Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi dua kali dan pasti kamu akan menyombongk dgn kesombingan yang besar.” Isra:4
فاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ اُوْلٰىهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَآ اُولِيْ بَأْسٍ شَدِيْدٍ فَجَاسُوْا خِلٰلَ الدِّيَارِۗ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُوْلًا
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Isra’: 5
ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَاَمْدَدْنٰكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَجَعَلْنٰكُمْ اَكْثَرَ نَفِيْرًا
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.: 6
انْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasuk pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. Isra’: 7
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر، فيقول الحجر أو الشجر يا مسلم يا عبد الله هذا يهودي خلفي فتعال فاقتله، إلا الغرقد، فإنه من شجر اليهود
Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai kaum Muslimin memerangi dan membunuh orang-orang Yahudi. Kemudian orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu pohon dan batu itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah’. (Pohon-pohon berbicara), kecuali pohon gharqad, karena adalah pohon Yahudi. (HR. Bukhari dan Muslim)
Zuhri menyampaikan bahwa Kehancuran Yahudi sudah di takdirkan Allah dan sudah dinyatakan dalam al-Qur’an bahkan secara nyata, jelas dan tegas digambarka dalam al-Qur’an surat al-Isra’. Sesungguhnya prediksi tentang semakin dekatnya kehancuran Yahudi pada suatu masa adalah janji yang pasti. Tanda-tandanya merupakan hal yang jelas dalam segala dimensi dan sangat kongkrit pada zaman ini. Kerusakan pertama yang disebabkan oleh Yahudi adalah pada masa Nabi Muhammmad SAW, lalu nabi memeranginya dan akhirnya mengalahkan mereka seperti yang terjadi pada perang Bani Qoinuqa’ Bani Nadzir, Bani Quraidzhah dan puncaknya para perang Khaibar.
Setelah itu jayalah Islam puluhan tahun bahkan ratusan tahun lamanya, hingga datanglah fitnah yang menghancurkan sendi-sendi dan bangunan–bangunan Islam. Konspirasi jahat terhadap Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dimulai dengan dibunuhnya khalifah Umar bin al-Khattab RA. Diporak-porandakanlah kekhalifahan setelah Ali bin Abi Tholib, oleh sebagian penguasa zalim yang mengobarkan api fitnah dan permusuhan. Mereka berhasil melemahkan dan memecah belah kesatuan umat hingga melampaui batas
- ISRAIl, BANI ISRAIL, YAHUDI, ZIONIS, NEGARA ISRAEL DAN AHLI KITAB
ISRAIL Dimaksud dalam al-Qur’an adalah Nabi Ya’kub. Adalah nabi Ya.kub memiliki nama lengkap Ya’qub bin Ibrahim, ia tumbuh besar di Kawasan Ka’an di Jazerah arab. Awalnya mereka hidup di Palestina, kemudian pindah kepedalaman dipadang pasir Naqab selatan Palestina dekat Sinai (Mesir).
ISRAEL: Adalah sebuah negara yang didirikan pada tahun 1948, yang secara sengaja atau kebetulan dikenal dengan Israel. Ini adalah negara yang dihuni oleh sebahagian besar warga negara yang beragama Yahudi. Tetapi juga memilki warga non Yahudi. Seperti Islam, Kristen dan lainnya.
YAHUDI: Merujuk kepada keyakinan, etnis atau kelompok agama yang memiliki akar sejarah bersama. Mereka adalah keturunan dari dari orang orang yang memiliki hubungan sejarah degan wilayah yang dikenal sekarang sebagai Israel.
BANI ISRAIL: Adalah istilah dalam al-Qur’an yang merujuk kepada keturunan nabi Ya’kub. Hal ini digunakan dalam al-Qur’an untuk merujuk kepada sekelompuk umat yang memegang satu ajaran dan keyakinan.
ZIONIS: Mengacu kepada Gerakan politik yang mendukung pendirian negara Yahudi ditanah yang sekarang dikenal dengan sebutan Israel. Gerakan ini mendukung hak bangsa Yahudi untuk memiliki negara mereka sendiri di tanah yang dianggap sebagai tanah air mereka.
AHLI KITAB: Adalah istilah dalam al-Qur’an yang merujuk kepada kitab suci seperti Taurat bagi agama Yahudi, Injil bagi agama Kristen, atau kitab suci lainnya sebelum datangnya al-Qur’an. Dalam konteks alQur’an, Ahli kitab adalah komunitas yang diakui dan diberi status khusus, seperti halalnya memakan hasil sembelihan mereka dan dibolehkannya menikahi wanita-wanita mereka, dan al-Qur’an memberikan kepada mereka keleluasaan yang memungkinkan mereka untuk menjalani ajaran agama mereka sendiri.
Kejatuhan dan Kesombingan Bangsa Yahudi
Adalah ketetapan dan takdir Allah didalam Alkitab bahwa kaum Yahudi akan senantiasa membuat kerusakan di muka bumi sepanjang masa dan akan senantiasa melakukan kesombongan dan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar. Hal ni telah dinyatakan secara gamblang dalam surat al-Isra’ ayat keempat yang berbunyi:
وَقَضَيْنَآ اِلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ فِى الْكِتٰبِ لَتُفْسِدُنَّ فِى الْاَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيْرًا
Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab “Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombingan yang besar.” Q.S. Isra:4
Ayat ini merupakan peringatan kepada bani Israil tentang tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan perintah Allah. Mereka diberi amanah untuk menjaga ketenteraman dan keadilan di muka bumi, tetapi ayat ini juga mengingatkan bahwa mereka akan melakukan kerusakan dan kesombongan yang besar di muka bumi. Ini adalah bagian dari pesan historis yang terkandung dalam al-Qur’an.
Penyebutan bahwa mereka akan berbuat kerusakan dua kali adalah referensi sejarah kepada dua kali penyesalan dan kerusakan yang dilakukan dan dialami oleh Yahudi. Tentu, sangat banyak penafsiran dikalangan ahli tafsir tentang apa yang dimaksud Marratain (dua kali) tersebut pada ayat tersebut.
Pertama. Dalam sejarah mereka, bani Israil mengalami kerusakan moral dan etika dalam masa ketidak patuhan terhadap perintah Allah, seperti penyembahan berhala dan Tindakan dosa lainnya. Hal ini menyebabkan mereka mengalami kehancuran dan penindasan.
Kedua. Hal ini juga mengacu pada periode kedua dimana bani Isarail mengalami penindasan dari bangsa bangsa lain, seperti penindasan dari bangsa Ramawi. Pada saat itu mereka merasa sangat tertindas dan terhina.
Ayat ini menegaskan terjadinya dua kerusakan yang dilakukan oleh Bani Israil. Sekiranya dua kerusakan yang dimaksud sudah terjadi pada masa lampau, maka sejarah telah mencatat bahwa bani Israil telah berbuat kerusakan berkali-kali, bukan hanya dua kali saja. Akan tetapi yang dimaksudkan di dalam Al-Qur’an ini merupakan puncak kerusakan yang mereka lakukan. Oleh karena itulah Tuhan mengirim kepada mereka hamba-hamba-Nya yangat kuat dan yang akan menimpakan azab yang sangat pedih kepada mereka.
Dalam sejarah, tidak disebutkan kemenangan kembali Bani Israil atas orang-orang yang menguasai mereka terdahulu. Sedangkan ayat di atas menjelaskan bahwa bani Israil akan mendapatkan giliran mengalahkan musuh-musuh yang telah menimpakan azab saat mereka berbuat kerusakan yang pertama.
Runtuhnya Bangsa Yahudi
Hilang, runtuh dan musnahnya bangsa Yahudu adalah niscaya dan pasti. Kaenapa demikian. Karena Allah dan Rasul Nya telah mengabadikan kehancuran mereka dalam al-Qur’an. Dalam al-Qur’an surat al-Isra’ ayat kelima dinyatakan secara tegas akan kehancurannya yang pertama:
فاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ اُوْلٰىهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَآ اُولِيْ بَأْسٍ شَدِيْدٍ فَجَاسُوْا خِلٰلَ الدِّيَارِۗ وَكَانَ وَعْدًا مَّفْعُوْلًا
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Isra’: 5
Apa yang yang dimaksud dengan kerusakan pertama dan kerusakan yang kedua itu. Apakah kedua kerusakan itu adalah sesuatu yang telah terjadi, baik pada saat ayat ini diturunkan atau sebelum diturunkan. Akan tetapi kata Iza yang terdapat dalam ayat tersebut akan mengandung penafsiran yang luas. Karena lafal Iza dalam bahasa arab mengandung makna yang akan datang. Dan jika dianggap sudah terjadi tentulah tidak akan diberitakan dengan lafazh idza, sebab lafazh tersebut mengandung makna zharfiyah (keterangan waktu) dan syarthiyah (syarat) untuk masa mendatang, bukan masa yang telah lalu. Dan sekiranya kedua kerusakan itu terjadi di masa lampau, tentulah lafazh yang digunakan adalah lamma bukan idza. Juga kata latufsidunna (Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan), huruf laam dan nuun berfungsi sebagai ta’kid (penegasan) pada masa mendatang. ( Mudhari” ). Demikian juga halnya akhir dari firman Allah : “dan Itulah ketetapan yang pasti terlaksana” menunjukkan sesuatu yang terjadi pada masa mendatang. Sebab tidaklah disebut janji kecuali untuk sesuatu yang belum terlaksana.
Sungguh ini adalah yang yang terkait dengan penafsiran dan pemahman. Namun dapat di pastikan dari teks ayat tersebut bahwa kehancuran Yahudi adalah melalui tangan-tangan HAMBA – HAMBA ALLAH yang memilki KEKUATAN, yang menjadi alat dan sebab musabbab kehancuran bangsa Yahudi.
Karakter tersebut mengisyaratkan bahwa mereka itu adalah hamba Allah, orang-orang yang beriman, bukan orang-orang musyrik atau penyembah berhala. Pernyertaan kata “kami” dalam kalimat di atas sebagai bentuk tasyrif (penghormatan) dan kemaharajaan Allah. Sementara kehormatan, kemuliaan dan kemaharajaan itu hanyalah milik orang-orang yang beriman.
Adapun pada pengerusakan kedua yang dilakukan oleh Bani Israil terdapat aksi penghancuran bangunan-bangunan yang menjulang tinggi (gedung pencakar langit). Hal ini sebagiaman yang telah ditulis oleh ahli tafsir. Tetapi sejarah tidak menyebutkan bahwa pada zaman dahulu Bani Israil memiliki bangunan-bangunan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa hakikat dan analisa ayat-ayat di atas menegaskan bahwa dua aksi pengerusakan yang dilakukan oleh Bani Israil akan terjadi setelah turunnya surat al-Israa’ di atas.
Realita hari Ini. Bangsa Yahudi telah memiliki negara sejak tahun 1948. Dan faktanya telah menguasai sebagian kawasan Palestina dan telah membunuh kaum Muslimin berkali-kali. Dan mereka telah banyak berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka membunuhi kaum wanita, orang tua, anak-anak yang tidak mampu apa-apa dan tidak dapat melarikan diri. Mereka membakar, melakukan kejahatan dan kerusakan di mana-mana hingga mencapai puncaknya. Mereka menyebarkan kenistaan, kemaksiatan, kehinaan, pertumpahan darah, pelecehan kehormatan atas kaum muslimin, penyiksaan dan pelanggaran perjanjian. Aksi pengerusakan tersebut sedang berlangsung hingga hari ini dan telah mencapai titik klimaks dan telah mencapai puncaknya. Sebab tidak ada lagi aksi pengerusakan yang lebih keji daripada yang berlangsung hari ini.
Kemudian, kembali Allah memberikan kesempatan dan keistimewaan dan anugrah kepada mereka berupa harta, anak keturunan dan kelompok yang besar dengan harapan mereka akan kembali kepada kebenaran, kebaikan dan keadilan.
ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَاَمْدَدْنٰكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَجَعَلْنٰكُمْ اَكْثَرَ نَفِيْرًا
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami (Allah) membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak. Dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Isra’: 6.
Dalam tafsir Sa’di didebutkan:
“Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali,” yaitu atas orang-orang yang telah diberi keleluasaan untuk menguasai kalian. Kemudian kalian sanggup mengusir mereka dari kampung-kampung halaman. “Dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak,” maksudnya Kami memperbanyak kucuran rizki dan jumlah kalian, serta Kami besarkan kekuatan kalian (untuk mengalahkan) mereka, “dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar,” daripada mereka dengan sebab perbuatan baik dan ketundukan kalian kepada Allah.
انْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, atau (yang lain), (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasuk pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. Q.S al-Isra’: 7
Ayat ini menekankan konsekuensi dari perbutan sesorang. Jika seseorang berbuat baik, maka akan Kembali kebaikan tersebut pada dirinya. Akan tetapi jika seseorang berbuat jahat, juga akan ia terima balasannya. Namun secara khusus, ayat ini merujuk kepada peristiwa kejahatan Yahudi kedua kalinya atau kesekian kalinya, atau peristiwa masuknya kembali bangsa Yahudi ke Palestina. Tentu. penafsiran ayat ini dapat berpariasi dan menjadi kekayaan yang beragam bagi ahli tasir dalam menafsirkannya.
Jika ditafsirkan kejahtan mereka dalm bentuk berkali kali, maka mungkin inilah makna yang terkandung dalam sebuah hadit dan merupakan nubuat nabi Muhammad yang di riwiyatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
لا تقوم الساعة حتى يقاتل المسلمون اليهود فيقتلهم المسلمون حتى يختبئ اليهودي من وراء الحجر والشجر، فيقول الحجر أو الشجر يا مسلم يا عبد الله هذا يهودي خلفي فتعال فاقتله، إلا الغرقد، فإنه من شجر اليهود
Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai kaum Muslimin memerangi dan membunuh orang-orang Yahudi. Kemudian orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Lalu pohon dan batu itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini ada Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah’. (Pohon-pohon berbicara), kecuali pohon gharqad, karena adalah pohon Yahudi. (HR. Bukhari dan Muslim).
Runtuhnya negara Israel pada tahun 2027.
Tokoh ulama dan intlektual muslim, pendiri Universitas Islam Gaza dan pendiri sekaligus pemimpin tertinggi Hamas hingga wafat, Syekh Ahmad Yasin (1936-2004) dalam sebuah wawncara di stasiun televisi al-Jazera, sebelum wafatnya meramalkan dan mengatakan dengan tegas bahwa Israel akan hilang dari peta dunia pada tahun 2027.
Salah satu rukun Iman adalah iman dengan takdir. Ketetapan Allah adalah hal yang niscaya dan pasti. Dan tidak satupan manusia diberi kuasa untuk mengubah takdir Allah, dimanapun, kapanpun dan dalam bentuk apapun. Termasuk takdir Allah akan kehancuran Yahudi/ Bani Israil/ Zionis baik untuk yang kali pertama, atau kali yang kedua, yang kesekian kalinya dan atau yang kali terkhir. Hanya saja kita belum bisa memastikan ramalan ketetapan hari, tanggal, bulan dan tahun kehancurannya. Yang pasti adalah imam kita bahwa hal itu akan pasti, pasti dan pasti terjadi. Wallahua’lam.