“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah Wanita yang shalihah.” (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).
Allah menciptakan perempuan dengan begitu banyak keistimewaan. Allah jadikan perempuan memiliki kedudukan yang mulia. Jika dia menjadi seorang anak, maka perempuan akan menjadi tameng bagi kedua orangtuanya, yang kelak akan membawa kedua orangtua ke surga. Jika dia menjadi seorang Istri, maka surga akan terasa sangat dekat padanya. Tugasnya sebagai seorang Istri akan membawa keluarganya kedalam kebahagiaan dunia dan akhirat dan begitu pula jika dia menjadi seorang Ibu, maka Allah telah menjadikan telapak kakinya sebagai surga bagi anak-anaknya. Tiada satupun kemuliaan yang dimiliki wanita shalihah yang akan menghambat jalannya untuk mencapai surga-Nya Allah SWT.
Kasih sayang Allah begitu besar kepada wanita. Allah memuliakan wanita disisi-Nya. Sebaik-baik wanita adalah wanita shalihah yang diinginkan Allah dan Rasulnya, dengan menjalankan perintah dan kewajiban-Nya dan Menjauhi larangan-Nya.
Apa yang terjadi didunia ini, baik dan buruknya bergantung kepada hati dan akhlak seorang wanita. Jika baik dirinya, maka baiklah segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya. Sebagaimana Allah telah menetapkan perbedaan hukum diantara laki-laki dan wanita, yang mana perbedaan hukum itu bukanlah untuk menjatuhkan harkat martabat seorang wanita atau mendiskriminasi posisi wanita di dalam Islam. Tapi justru untuk memuliakan seorang wanita. Bisa dibayangkan bagaimana jika Allah menyama-ratakan kewajiban menutup aurat bagi wanita dan laki-laki, tentu tubuh wanita itu akan menjadi fitnah bagi dirinya dan mendekatkan dirinya kepada hal-hal yang buruk. Namun, Allah telah menetapkan segala sesuatunya sesuai dengan porsinya masing-masing. Maka, apa yang sebaiknya sudah diperintahkan oleh Allah, seharusnya kita resapi dan taati. Seperti, menutup aurat, menjaga sholat, menjaga kemaluan dan menjaga lisan kita dari sesuatu yang mampu mengotori hati dan fikiran kita.
Penting bagi seorang perempuan untuk mempelajari dirinya dan hatinya, agar bisa menjadi perempuan yang diharapkan oleh Allah, yaitu dengan menjadi perempuan shalihah. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu dengan jalan taqwa dan cinta. Jalan taqwa adalah dengan menggunakan badan kita untuk menjalankan segala perintah Allah Swt dan menjauhi larangannya dan jalan cinta adalah dengan menggunakan hati kita untuk mencintai yang seharusnya dicintai yaitu Allah SWT dan Rasulnya. Jika kedua jalan ini ditempuh, maka baiklah hati dan akhlak kita. Miliki hati seluas samudra yang tidak terbatas untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan menjadikan segala sesuatu yang terjadi di hidup sebagai ujian dan cobaan yang Allah hadirkan untuk meningkatkan Iman dan taqwa kita.
LAKUKAN INI, UNTUK MENJADIKAN HATI BAHAGIA DAN AKHLAK YANG BAIK
Menghadirkan hati yang bahagia dan akhlak yang baik, akan menjadi perkara yang sulit, jika segala sesuatu yang terjadi di hidup ini, tidak dengan melibatkan Allah. Bagi seorang perempuan, meraih pahala dan mendapatkan dosa adalah dua hal yang sangat berdekatan. perempuan memiliki kemuliaan yang dapat mendekatkannya dengan Ridho-Nya Allah dan juga perempuan memiliki fitnah yang besar, yang dapat mendekatkannya kepada Murka-Nya Allah. Sebagaimana, telah Allah hadirkan keistimewaan bagi perempuan untuk menciptakan surga bagi dirinya, orangtuanya, suaminya dan juga anaknya. Tidaklah segala sesuatu yang Allah ciptakan itu bersifat sia-sia, tetapi untuk menjadikan diri semakin dekat dan bertaqwa kepada Allah. Allah akan hadirkan hati yang bahagia bagi perempuan shalihah yang melibatkan Allah dalam segala urusannya, menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Allah akan jadikan perempuan itu memiliki akhlak yang baik, jika dia mendekatkan dirinya kepada Rasulullah dan mengamalkan segala akhlak yang dimiliki Rasulullah. Ada beberapa hal yang dapat diamalkan oleh para perempuan untuk mendapatkan hati bahagia dan akhlak yang baik.
- Menghadirkan Allah dalam Segala Urusan untuk Kelapangan Hati
Miliki hati yang lapang, seluas samudra. Ibaratkan lautan, jika kejatuhan najis maka tidak akan mengotori lautan itu. Begitu juga dengan hati, jika memiliki hati yang luas, maka segala hal yang melukai hati, baik itu cacian, hinaan atau apapun itu, tidak akan berpengaruh terhadap diri. Jangan jadikan pandangan orang lain terhadap diri ini merubah hati dan fikiran. Jikalau, orang berkata buruk maka maafkanlah dan tetap berbuat baik. Sebaliknya, jika orang lain memberikan pujian jangan membuat jumawa dan mengotori hati. Baik dan buruknya diri ini, bukan bergantung kepada penilaian dan pujian orang lain. Tapi nilai yang terdapat didalam diri tergantung sikap kita kepada orang lain. Perempuan shalihah akan tetap melakukan kebaikan-kebaikan walaupun ribuan cacian dan hinaan menerpa dirinya. Karena pada hakikatnya, segala perbuatannya semata-mata hanya karena Allah. Melibatkan Allah dalam segala urusan dunia dan akhiratnya. Karena sesungguhnya, segala ujian dan cobaan yang Allah hadirkan adalah untuk menambahkan nikmat iman dan taqwa bagi orang-orang beriman.
- Bershalawat untuk Mendapatkan Kemudahan Urusan
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali, serta menghapus sepuluh kejelekannya.” HR Ahmad 19/57 no:11998. Menjadikan shalawat nabi sebagai amalan sehari-hari dapat mengubah kehidupan menjadi lebih berkah dan urusan menjadi lebih mudah. Menjadikan hidup yang kelam menjadi lebih bercahaya. Hati yang mendekatkan diri kepada Allah, lidah yang selalu bershalawat akan menjadikan hati dan akhlak menjadi baik. Tumbuhkan rasa cinta yang tinggi kepada Rasulullah, jadikan Rasulullah dekat dengan dirimu dan kelak akan memberikan syafaatnya di akhirat. Tidak hanya hanya itu, dengan mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad akan membuat kehidupan menjadi lebih baik, segala urusan dunia yang menyulitkan kehidupan akan dimudahkan oleh Allah, dengan diri yang selalu bershalawat kepada junjungan-Nya. Hati yang gelap dan kalut akan menjadi terang dan terarah. Ibaratkan kegelapan, yang apabila didekatkan cahaya maka akan ikut menjadi terang. Rasulullah hadir sebagai cahaya bagi ummatnya, memberikan penerangan bagi umat manusia.
- Menjaga Lisan untuk Komunikasi Yang Beradab
Cobaan terberat bagi seorang perempuan adalah dengan menjaga lisannya. Begitu mudah bagi seorang perempuan untuk mengucapkan hal-hal yang seharusnya tidak diucapkan, seperti menceritakan keburukan saudara-saudaranya. Terkadang perempuan menganggap bahwa hal itu adalah lumrah dan biasa dilakukan untuk menjadi sebuah bahan obrolan. Seolah sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi kaum wanita saat berkumpul bersama teman-teman untuk berbicara hal yang tidak bermanfaat, gosip bahkan cenderung mencela dan mencari-cari kesalahan atau aib orang lain. Padahal, bagi seorang perempuan menjaga perkataan dan perbuatan adalah hal yang wajib untuk dilakukan, begitu banyak kemudharatan yang akan hadir jika perempuan tidak mampu menjaga lisannya.
Jangan biarkan lisan menyakiti hati orang lain, terutama kepada orang tua. Bahaya lisan lainnya selain menceritakan keburukan orang lain, adalah dengan berkata kasar dan menyakiti. Bagi sebagian anak perempuan yang tinggal bersama orangtuanya, terkadang teruji dengan sikap dan kata-kata yang dapat menyakiti hati orangtua. Bagaimanapun keadaan orangtua jangan sampai mengeluarkan perkataan kasar atau membantah, kita memang tidak bisa memilih darimana kita dilahirkan tetapi kita bisa memilih bagaimana perlakuan kita terhadap orangtua. Perempuan yang shalihah akan selalu menunjukkan akhlak yang baik kepada orangtuanya dengan menyenangkan hatinya dan menjaga lisan dari segala hal yang dapat menyakiti hatinya. Tidak hanya kepada orangtua, bahaya lisan lainnya adalah kepada suami. Terkadang kehidupan rumah tangga memang tidak berjalan dengan mulus, banyak lika liku dan perbedaan pendapat yang mampu berakibat kepada perpecahan. Seorang Istri yang menggunakan perasaannya, akan lebih mudah tersinggung dengan sikap dan perkataan suaminya. Namun, penting bagi perempuan untuk memahami suaminya dengan baik. Jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaannya. Sebaik-baik perempuan, adalah mereka yang mampu berbuat buat baik dengan suami-Nya, karena surganya perempuan yang sudah menikah adalah suaminya.
Lakukan pendekatan komunikasi yang baik dengan siapapun itu, baik itu dengan teman, orangtua dan juga suami. Kita memang tidak bisa memilih bagaimana orang berkata dan memperlakukan kita, tetapi kita bisa memilih bagaimana bersikap dan berkata yang baik kepada orang lain. Perempuan yang baik adalah mereka yang mampu menjaga komunikasi kepada teman, orangtua dan juga suami. Jangan sampai kesalahpahaman dan perbedaan pendapat membuat perpecahan dan permusuhan, menjauhkan diri kita dari orang-orang di sekitar kita.
by. Rifdah Hasan






