Padang Lawas, muisumut.or.id., 22 November 2024 – Tim Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara melaksanakan kunjungan ke makam Syekh Muhammad Nur Hasibuan, seorang ulama besar yang dikenal dengan sebutan Syekh Sigorbus, di kompleks masjid Nurul Falah di Sigorbus Jae, Kecamatan Barumun Baru, Kabupaten Padang Lawas. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menggali khazanah keislaman di daerah Padang Lawas, sebagai bagian dari liputan daerah oleh tim Infokom MUI Sumut.
Syekh Muhammad Nur Hasibuan lahir pada Ahad, 7 Mei 1827, dan wafat pada 15 Agustus 1948. Beliau dikenal sebagai ulama yang memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Tapanuli Selatan. Berdasarkan keterangan Ustadz Drs. Rohyan, M.Pd., tokoh agama setempat, Syekh Muhammad Nur Hasibuan menuntut ilmu selama sembilan tahun di Makkatul Mukarramah, di mana beliau belajar melalui halaqah.
Setelah kembali ke Indonesia, Syekh Muhammad Nur Hasibuan melanjutkan perjuangannya untuk menyebarkan dakwah Islam di wilayah Tapanuli Selatan. Beliau menikahi seorang wanita bernama Rokiba dan mendirikan kampung Sigorbus Jae, yang kini terletak di Kecamatan Barumun Baru, Kabupaten Padang Lawas. Di sana, beliau juga membuka persulukan dengan tarekat Naqsabandiyah, yang menjadi salah satu pusat pengajaran dan penyebaran ajaran Islam di daerah tersebut.
Ustadz Rohyan juga menceritakan beberapa karomah yang dimiliki oleh Syekh Muhammad Nur Hasibuan. Salah satunya adalah kejadian ketika beliau sedang bercukur rambut di dekat masjid Desa Sigorbus, ketika tiba-tiba terjadi kebakaran besar di Makkah. Beliau meminta kepada tukang cukur, Ja Sayur Nasution, untuk berhenti sebentar, dan setelah beberapa waktu menghilang, kembali dengan wajah hitam dan pakaian berdebu. Setelah para jamaah haji yang pulang dari Makkah ditanya mengenai kebakaran tersebut, dan para jamaah haji menjawab “Benar, ada kebakaran di Makkah.”
Selain itu, setelah beliau melaksanakan suluk di Sigorbus Jae, muncul mata air kecil yang sangat jernih di tengah-tengah masjid. Syekh Muhammad Nur juga dikenal memiliki kemampuan mengobati berbagai penyakit, serta beberapa karomah lainnya, seperti peristiwa di mana seorang pencuri yang hendak mencuri kelapa tidak bisa turun dari pohon karena melihat lautan di bawahnya.

Kunjungan malam hari tersebut berlangsung dalam suasana hujan yang deras, menambah kekhidmatan dan keistimewaan dalam ziarah tersebut. Tim Infokom MUI Sumut pun menyempatkan diri untuk berdoa bersama di makam Syekh Muhammad Nur Hasibuan, berharap semangat dakwah dan karomah beliau dapat terus menginspirasi umat Islam di Padang Lawas dan sekitarnya.






